Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dua Malam Yang Mencekam Seorang Lelaki | Part 1


Baru kemarin gue lepas dari malam - malam yang mencekam. Sekarang, setelah seharian lelah mengurusi semua berkas dikantor, sudah harus mempersiapkan mental laki ini lagi. Entah sampai kapan Ini akan menimpa gue, sudah hampir sepekan kejadian ini menghantui.

Pernah suatu ketika gue berpikir, untuk pindah tempat tinggal dan kos di tempat lain. Namun semua rencana itu sirna, gaji sebagai tukang beresin berkas seperti gue tak cukup untuk pindah ke tempat lain. Ya, gue cuma bisa tinggal disebuah kos-kosan berukuran 2 x 1. Dimana sebuah kamar mandi bisa dipakai bersama oleh semua orang, hebat bukan. Mungkin, kalian yang baca cerita ini bertanya-tanya kenapa gue bisa sampai disini.

Jadi awalnya gini, setelah lulus kuliah disuatu universitas ternama di Kota Tahu Sumedang. Gue sebenarnya bingung, harus berbuat apa setelah wisuda nanti, berangkat kuliah, nongkrong di kantin, masuk matkul, tidur ketika dosen membosankan. Yang dimana empat tahun yang indah untuk mengejar sebuah nama tambahan SE dibelakang nama. Dan, sekarang semua itu sudah hilang.

Sekarang hanya sebuah kehidupan yang terus berputar, mulai dari makan, tidur, dan yang lainnya sekedar stalking akun sosial media sosok yang pernah singgah dalam hati gue.

***

Suatu malam, ketika sedang asik menelusuri platform jejaring sosial media. Entah kenapa, ada yang membuat gue merasa sedih. Layar berukuran 2,1 inchis dengan 130 ppi pixel density milik Nokia 6600 berwarna hitam, berhasil memperlihatkan sebuah foto undangan pernikahan dengan motif bunga berwarna coklat yang terdapat sebuah nama yang tidak asing bagi gue.

Ya, mantan gue yang sebentar lagi mau nikah. Dia sudah menemukan pasangan hidup setelah gue. Bukan setelah gue juga sih. Diketahui dia pernah menjalin kasih dengan beberapa pria yang dijumpai sebelumnya, hingga akhirnya menentukan pilihan dengan anak bapak kades tetangga kampungnya.

Saat itu sebenarnya biasa saja, namun hujan lebat disertai angin besar dan suara petir yang dasyat, seperti mewakili perasaan gue.

"Aaaaaaaaaaaaaaakkk...kk..k..," Hati gue tersambar petir, dan tidak percaya apa yang baru saja dilihat oleh indera penglihatan ini. Sang mata bahkan sempat mencoba keluar untuk memastikan kebenarannya, akan tetapi semakin ia keluar semakin sakit rasanya. Tanpa disadari sebuah cairan pun keluar dari mata dan mengalir. Untuk pertama kalinya, dimalam yang hujan lebat disertai suara petir yang menggelegar gue tertidur lelap.

****

Oke! Gue sekarang akan mulai menceritakan semuanya, lupakan kejadian pada malam itu. Anggap saja ada setan masuk pada tubuh gue sehingga tidak seperti biasanya. Sebenarnya yang menyebabkan gue terdampar di tempat ini tidak lain hanya kebetulan dan tidak terduga.

Sebelum postingan undangan itu, gue telah melihat lowongan pekerjaan sebagai sales marketing di sebuah perusahaan financelindo (bukan nama perusahaan sebenarnya) di Jakarta Pusat. Gue nekad pergi dengan uang seadanya ke Ibu Kota dengan menaiki elf dan di lanjutkan dengan metromini, sampai lah di sebuah gedung ruko perkantoran sesuai dengan alamat yang gue dapat.

Gue masuk kedalam gedung,  resepsionis yang memiliki paras yang cantik dengan lesung dipipiny, dan mata yang sipit menanyakan mau ketemu siapa dan keperluan apa.

Lantas, gue memberitahukan apa tujuan raga ini dengan senang hati.  Tidak berselang lama,  terjadilah sebuah introgasi yang mengulik tentang apa yang gue bisa dan apa saja yang sudah dilakukan selama ini.

Sebenarnya gue agak canggung ketika di introgasi lebih jauh mengenai raga ini, yang dimana itu hanya membangkitkan sebuah kenangan yang belum usai.

****

Selepas itu, perasaan gue bingung. Berada disuatu wilayah yang belum pernah gue kunjungi terasa asing dan sunyi, tidak ada lawan bicara yang bisa berbagi cerita.

Gue yang sedang berjalan ditrotoar jalan sembari menuliskan cerita ini pada ponel Nokia 6600, sontak terkejut. 

"Aduhhhh.. " Gue tidak sengaja menabrak seseorang. 

Ya, gue terlalu fokus saat itu menulis tulisan yang sedang kalian baca saat ini. Sehingga tidak melihat sosok seorang wanita didepan gue.


BERSAMBUNG... 
TUNGGU KELANJUTANNY! 
Atep Mugni Soleh Hudin
Atep Mugni Soleh Hudin Seorang manusia yang terus belajar hal baru. Aneh! Dingin! Nyegerin! Cendolnya gan?

Posting Komentar untuk "Dua Malam Yang Mencekam Seorang Lelaki | Part 1"