Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kehidupan Seorang Lelaki - Wanita Kelemahanku

Kehidupan Seorang Lelaki - Wanita Kelemahanku




Malam kemarin, aku terbangun sampai larut malam.

Terlihat di layar handphone menunjukan angka 23.43.

Ya, sudah seperti biasa aku seperti itu, bermain handphone, sambil membaringkan badan pada kasur busa yang aku gelar dilantai.

Malam kemarin terasa aneh menurutku, tidak seperti biasanya sunyi dan tenang. Bahkan, jalan di depan rumah yang biasanya ramaipun terlihat sepi.

Mungkin, karena suhu udara cukup dingin malam kemarin, maklum saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau.

Orang-orang pasti malas keluar dari rumah pada saat udara dingin, dan lebih memilih menghambiskan malam sepertiku di dalam kamar sambil berselancar di media sosial.

Akan beda lagi jika kalau sudah menikah atau punya pasangan. Dalam udara dingin seperti es sekalipun akan terasa hangat bila bersama pasangan.

Nasib memang, di umurku yang sudah beranjak kepala tiga ini masih belum menemukan pasangan sama sekali.

Aku terlalu kaku soal wanita, berbincang dengan wanita saja kadang suka gemetar sampai gugup tidak karuan. Pernah suatu saat salah satu temanku Daniel mengenalkan kepadaku seorang wanita di Kampus.

"Nadel" ucap wanita tersebut sambil menjulurkan tangannya mengajak bersalaman.

Daniel yang melihat aku duduk diam saja tanpa menyambut tangan Nadel langsung memberikan kode.

"Gus.. kenalan" ucap Daniel.

"A.. a.. Agus" ucapku gugup sambil memegang tangan Nadel dengan gemetar.

Mana bisa aku tak gugup, dihadapanku ada wanita tinggi, kulit putih memakai cardigan terbuka, yang otomatis tank top abunya terlihat jelas membentuk lekuk tubuhnya saat itu.

Entah kenapa, aku perhatikan banyak sekali wanita yang memakai tank top dengan luaran cardigan di kampus.

Apa karena aturan yang tidak memperbolehkan memakai kaos oblong dari kampus, atau lagi trend style seperti itu, tapi menurutku lebih baik pakai kaos oblong dari pada memakai seperti itu.

Ah sudahlah, kenapa aku memikirkan hal tersebut. Jadi lupa harus menuliskan apa lagi.

Melanjutkan cerita tadi.

Tidak lama kemudian Nadel duduk disampingku, kemudian Daniel ikut duduk disamping Nadel.

Aku yang tidak terbiasa duduk di samping wanita mulai gelisah dan agak gugup, aku diam-diam melihat dan memperhatikan wajah Nadel.

Nadel memiliki mata yang sipit dengan alis yang tipis, bibirnya merah dan mungil, ketika dia senyum terlihat lesung pipit di pipinya. Hidungnya lumayan mancung.

"Imut juga, ternyata" ujarku dalam hati.

"Ada apa Gus?" Ucap Nadel tiba-tiba menepuk pahaku dengan tangannya.

Pada saat itu aku kaget dan mulai tidak karuan, Nadel membuatku malu karena ketahuan diam-diam memperhatikan wajahnya. Aku mulai gemetar karena tangan Nadel masih menempel dipahaku dan tiba-tiba celana jeans yang aku kenakan basah.

"Yaaaahhh.. kebiasaan, ngompol deh kalo lagi gugup" celetuk Daniel dengan keras.

Nadel pun terlihat menahan tawa ketika mendengarnya sambil melihatku.

Aku yang sangat malu waktu itu langsung lari ke toilet meninggalkan mereka berdua.

Memang aku ini payah soal wanita, tidak percaya diri, gugup jika berhadapan dengan wanita, sampai kencing di celana. Tidak seperti Daniel yang mudah bergaul, dan di sukai banyak wanita.

Di toilet aku merenung memikirkan yang telah terjadi, perasaanku terkadang suka iri pada Daniel, yang selalu digandrungi para wanita.

Tiap hari, ada saja wanita yang jalan dengannya, entah cuma menemani makan atau nonton bioskop.

"Sialan, kenapa daniel selalu memperkenalkan wanita kepadaku. Dia mau mengejek atau apa, kenapa aku baru sadar sekarang." ucapku menggerutu.

***

"Teetttttttt... teetttt..." suara bel rumahku berbunyi.

Siapa sih yang datang kerumah. Terlihat jam masih menunjukan pukul 05.40, terpaksa aku bangun, dan membukakan pintu. Sebenarnya berat meninggalkan kasur busa di kamar apalagi yang terlihat datang Daniel.

"Ngapain sih lo jam segini kerumah?". Tanyaku kesal.

"Yaelah, sinis amat Gus. Lari pagi buruan". Ucap Daniel.

"Lagian lo jam segini kerumah gw, ganggu gw aja. Sibuk gw!". Timpal gw agak males.

"Yaelah, sibuk apaan sih lo? Palingan lo tidur seharian, mending lari pagi buruan. Mungpung lagi weekend, gak ada jadwal kuliah ini kan". ucap Daniel

"Iya juga ya, dari pada gak ada kerjaan dirumah mending ikut aja." pikir gw

"Yaudah dah, gw ikut. Tunggu, gw mandi dulu sekalian ganti baju". Ucap gw ke Daniel.

Kok jadi ngomong gw, sorry ya terbawa emosi. Oke, kita lanjutkan lagi ceritanya.

Aku yang udah beres ganti baju menghampiri Daniel yang sedang asik main handphone.

"Mau kemana larinya?". Tanya gw ke daniel.

"Deket lah, ke summercon rame nih kalo weekend gini. Kapan lagi kita ikut car free day kaya orang". Jawab Daniel.

"Buset dah, deket dari mana bisa-bisa ancur ini kaki. Lari pondok gede ke summercon lo ajalah najis". ucap kesal

"Lo kira gw mau lari dari sini ke sana, kagak. Naik angkutan umumlah". Ucap Daniel

"Oh, oke.. oke.." jawabku

****

Benar juga kata Daniel weekend gini rame bener, kenapa baru tau sekarang. Mungkin, karena aku jarang keluar rumah kalo weekend.

Maklum, weekendku biasanya di habiskan dengan tidur nyenak seharian terkadang menulis cerita seperti ini untuk di bagikan pada kalian. Jadi vote dan share dong biar aku kalo di rumah semangat nulisnya dan tidak tidur seharian.

Ketika asik berjalan menelusuri jalanann summercon, Daniel terlihat sedang mencari seseorang.

"Niel, kenapa si gw lihat lo kaya lagi cari seseorang?" Tanyaku penasaran.

"Eh.. enggak gus" Jawab Daniel

"Danielll... Nielll.." Seorang wanita berpaikan olahraga berwarna pink abu, berteriak memanggil Daniel tidak jauh dengan posisi saat itu, dia berjalan mendekat menghampiri.

"Oh, ini Niel yang namanya Agus tuh?" ucap wanita tersebut, sambil menunjuk kepadaku

Daniel terlihat mengangguk tanpa berkata sepatah katapun, perasaanku mulai kesal saat itu. Mau apalagi ini anak ngenalin cewek terus, mau mempermalukan gw lagi di hadapan banyak orang. Najis, manusia kudaniel.


Bersambung..


Next Cerita Selanjutnya

*************

*Cerita ini merupakan berbentuk fiksi yang di adopsi dari berbagai sumber, mulai dari pengamatan, reserch, membaca, mendengarkan, dll. Bertujuan untuk menyajikan sebuah cerita yang relate dengan kehidupan nyata. Jika ada nama, tempat, maupun kejadian yang sama dengan isi cerita tersebut itu hanyalah sebuah kebetulan semata.

Posting Komentar untuk "Kehidupan Seorang Lelaki - Wanita Kelemahanku"