Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antara Orang Gila, Orang Yang Dia Kasihi dan Orang Yang Pernah Mengasihinya


GENMUGN.MY.ID  - Kalo ngomongin orang gila,pasti dominan nya pada ketawa. Aku gak ngejudge semua orang ya. DOMINAN.

Ya contohnya, dikejar orang gila atau diajak ngobrol orang gila, ujungnya suka pada ngakak. Emang si. Aku juga kadang gitu :(

Nah sebenernya ,kalo bahas orang gila tuh bisa lewat dua sisi. Sisi ngakak dan mello nya. Aku mau ambil sisi mello nya aja deh. Sambil nyari alasan apa sebenernya yang lucu dari mereka buat kita tertawakan.

First of all, aku ingetin satu hal yang kadang kalian lupain. Mereka itu pernah waras. Pernah ngerasain apa yang namanya hidup normal dan mereka punya yang namanya keluarga. Mereka gak keluar dari lubang semut pastinya kan. Mungkin mereka itu seorang ayah atau seorang ibu atau mungkin seorang anak bagi 'orang lain.'

Kita ambil analogi. Contohnya ibu kamu (Naudzubillah) seseorang yang berarti banget buat kamu, kehilangan kewarasannya. Apa yang kamu rasain? Ah! Udah pasti sedih. Bodohnya aku masih nanya. Ralat, apa yang bakal kamu lakuin. Mungkin sebagian besar dari kalian bakal bilang "Ya mau gua obatin lah bambang!" Atau mungkin "gua urus lah. Gimanapun keadaannya, dia itu emak gua!" Tapi di kehidupan nyata, begitu banyak orang gila berserakan di jalan. Kenapa hal ini bisa terjadi kalau apa yang kamu bilang itu kamu lakuin?

Aku nggak nyudutin, aku hanya mengungkapkan apa yang aku lihat. It's my opinion. Correct me if I wrong.

"Mereka tuh kabur ka, bukannya ga mau ngurusin." Ini adalah salah satu alasan yang bisa aku terima pas aku ngajuin pertanyaan "kenapa banyak banget orang gila yang nggak keurus di jalan?"

Gak bisa aku bayangin, orang yang aku sayangi yang bahkan aku urus walau dia udah kehilangan kewarasannya itu kabur dan ninggalin gua. God! Aku pasti kalang kabut nyariin. Khawatir dia celaka, dia dijahatin orang atau dia nyelakain orang. Khawatir dia gak akan balik lagi. Atau bahkan khawatir aku gak akan ketemu dia lagi sampai aku meninggal.

Apa aku masih bisa inget senyum terakhir yang dia kasih ke aku?

Lalu ada yang "kehabisan biaya." Sebuah kewajaran karna gak semua orang punya banyak uang.

Ada alasan lain yang begitu miris

"Dia dibuang!"

Aku tahu ribet banget ngurusin orang yang sakit kek gitu. Tapi kalo dibuang? Nggak ingatkah saat orang itu waras dan memberikan kasih sayang terbaik buat kamu? Siapapun kamu.

Dia mungkin pernah menyayangimu, atau mungkin kamu adalah salah satu orang terpenting dalam hidupnya. Atau sebaliknya.

Saat dia waras, tanggung jawab ada ditanganmu. Tanggung jawab sebagai ibu, sebagai ayah, atau sebagai anak. Dia celaka tentu saja kamu yang mengurus. Dia senang, kamupun pasti ikut bahagia.

Tapi saat dia gila, pada siapa tanggung jawab itu beralih?

Apa itu tanggung jawab pemerintah? Atau tanggung jawab keluarganya? Atau mungkin tanggung jawab kita semua. Makin hari makin banyak, dan mereka terlantar. Pada intinya, jangan kita menjadi seseorang yang hanya bisa mencemooh tanpa ikut andil dalam hal ini. Bukankah lebih baik memberinya sehelai kain daripada menertawakan orang gila yang telanjang?

'Aku tidak sebaik postinganku' maka dari itu 'ingatkan aku kalau aku melenceng atau melakukan hal yang salah' kita semua 'bukanlah makhluk yang tak pernah salah'  karena 'hanya Tuhanlah yang maha sempurna.'
Jearis
Jearis Seorang human yang mencoba menyimpan sebuah teks untuk dibaca dan dikenang suatu hari nanti.

Posting Komentar untuk "Antara Orang Gila, Orang Yang Dia Kasihi dan Orang Yang Pernah Mengasihinya"